Dimulai Dari ArtiARTIKEL
Nov 01, 2011 10:07 oleh Admin
Anda mungkin sudah pernah mendengar cerita klasik mengenai tiga orang tukang batu yang sedang membangun sebuah kuil. Sebut saja nama mereka si Kumis, si Gondrong, dan si Botak. Ketiga orang ini sama-sama sedang menyusun bata-bata menjadi dinding sebuah bangunan. Bedanya, wajah si Kumis tanpa senyum dan sesekali mengeluh jika menemui kesulitan. Dengan mood yang tidak stabil itu, akibatnya pekerjaannya asal-asalan. Wajah si Gondrong juga hampir tanpa senyum, namun ia diam saja. Wajah si Botak lebih ceria dan sesekali bersenandung. Si Botak lebih cepat bekeja dan hasilnya lebih banyak dibandingkan kedua rekannya.
Saat sore menjelang, Sang Mandor memanggil mereka untuk diberikan upah. Si Mandor yang ternyata memperhatikan mereka sejak pagi lantas bertanya kepada mereka satu persatu.
“Hai Kumis, mengapa seharian ini wajahmu kucel dan mengeluh saja ?”, Tanya si Mandor.
“Apa pedulimu ? Aku kerja untuk mendapat upah. Yang penting bata-bata itu sudah tersusun jadi dinding dan aku dibayar”, jawab si Kumis.
“Hai Gondrong, kamu juga jarang senyum dan diam saja, “ ujar si Mandor.
“Aku berusaha konsentrasi mengikuti aturan agar dinding yang kubuat kuat dan bagus,” jawab si Gondrong.
“Nah, Botak. Kamu mengapa bekerja begitu ceria ?, padahal upahmu sama dengan yang lain, ” tanya si Mandor.
“Aku senang bisa ikut dalam sejarah membangun tempat ibadah ini. Aku membayangkan setelah bangunan ini jadi, orang-orang akan mengagumi bangunan ini, dan akan aman dan senang berada di kuil ini, maka aku kerjakan dengan sebaik-baiknya …” jawab si Botak.
Seandainya anda jadi si Mandor, kira-kira siapa tukang yang anda sukai ? Siapa tukang yang akan anda percayai untuk dipakai seterusnya ? Kalau anda dipromosi menjadi Kepala Proyek, siapa yang akan anda tunjuk sebagai Mandor menggantikan anda ? Siapa yang nasibnya akan cepat berubah menjadi lebih baik ?
Ketiga tukang bangunan tadi telah memberi ARTI kepada pekerjaan dan tempat bekerja mereka berbeda-beda. ARTI yang mereka berikan kepada pekerjaan dan tempat bekerjanya itu menentukan PIKIRAN dan PERASAAN mereka, lalu menentukan KEPUTUSAN yang mereka untuk bertindak, lalu menentukan TINDAKAN yang mereka lakukan, lantas menentukan HASIL perbuatan/pekerjaan mereka, dan akhirnya menentukan NASIB mereka sendiri.
Memang bukan cuma soal ARTI. Dibutuhkan pula KOMPETENSI agar kita siap dan mampu memberi hasil kerja yang terbaik. Seandainya si Botak bekerja hanya mengandalkan wajah ceria dan kedekatan dengan Anda selaku Mandor, tapi ia tidak terampil dan hasil kerjanya tidak berkualitas, apakah anda selaku Mandor akan mempercayainya jadi pengganti anda dengan risiko merusak reputasi anda sendiri ?
Kalau sekarang anda merasa NASIB anda belum memuaskan anda, masih begitu-begitu saja, atau sebaliknya justru anda tengah gembira dengan NASIB anda, maka silakan periksa dahulu apa ARTI yang anda berikan kepada pekerjaan, jabatan, dan Perusahaan tempat anda bekerja selama ini ?
So, apa ARTI pekerjaan, jabatan, dan Perusahaan tempat anda bekerja bagi anda ? …