Lihat ke depanARTIKEL
Nov 09, 2007 04:34 oleh Admin
Seandainya ... suatu hari anda ada ujian di sekolah/kampus. Ujian dimulai jam 9.00 pagi. Pagi itu 'sialnya' anda bangun telat. Beberapa hari sebelumnya anda begitu sibuknya dengan pekerjaan, sering pulang dan tidur larut malam, sehingga anda tidak sempat lagi merawat mobil anda. Beberapa hari itu anda tidak sempat memeriksa mesin, olie, aki, air radiator, ban, dan instrumen kendaraan lainnya, bahkan belum sempat mencucinya.
Namun dengan kecepatan anda mandi, berpakaian, dan makan, anda berhasil berangkat jam 8 pagi. Jarak antara rumah anda dengan sekolah/kampus sekitar 50 menit. Baru setengah jalan, tiba-tiba mobil anda mogok.
Pertanyaan saya : Masalahnya apa ?
Ketika ilustrasi tadi saya paparkan di pelatihan, umumnya peserta pelatihan -- mungkin juga anda -- menjawab : "Karena kurang memperhatikan kendaraan""Karena saya lalai pak, nggak sempet meriksa mesin", "Karena tidak disiplin", "Karena tidak bisa membagi waktu", "Karena ... ", "Karena ...." Betul ?
Kita seringkali terprogram untuk melihat masalah itu ke belakang. Masa lalu. Kejadiannya adalah mobil mogok, lalu kita gunakan waktu kita untuk mendefinisikan masalah dengan mencari latar penyebab mobil itu mogok. Oke, katakanlah anda sudah dapat 'masalah'nya, yaitu anda tidak disiplin, tidak bisa membagi waktu, anda kurang perhatian pada mobil, anda lalai, dst .... Mobil anda masih tetap diam di tempatnya bukan ?
Buat orang yang melihat ke depan, maka dia akan merumuskan masalahnya menjadi : 'Bagaimana caranya sampai di sekolah/kampus sebelum jam 9' (bukankah anda harus ujian jam 9?). Kalau anda memformulasikan masalah seperti itu, maka dengan 'kreatif' anda mungkin memeriksa mobil anda, barangkali bisa diperbaiki dalam waktu singkat. Kalau menurut perhitungan tidak bisa, mungkin anda akan titipkan mobil itu, kemudian anda mencari kendaraan yang paling optimal menurut constraint waktu tersisa dan ongkos tersedia -- bisa taksi, atau ojek. Di taksi, anda tenang saja. Dengan ketenangan, mungkin masih ada kesempatan me-review sekali lagi buku pelajaran yang diujikan. Nanti setelah selesai ujian, anda kembali lagi mengurus mobil anda.
Ketika anda mengumpulkan tim sales anda tanggal 25 dimana pencapaian target sales masih 50%, apa masalahnya ? Kalau anda melihat ke belakang, mungkin anda mencari-cari penyebabnya, apakah karena salesperson kurang motivasi, produk dan harga kurang bersaing, ekonomi lesu, dst. Belum lagi kalau anda tambah dengan marah-marah. Kalau anda melihat ke depan, anda mungkin berkata kepada tim anda : "Oke teman-teman, sekarang tanggal 25 dan kita baru mencapai 50%. kita masih punya 5 hari lagi. Anda punya ide bagaimana cara kita mencapai 100% dalam waktu yang masih ada dan berharga ini ?" .... Kira-kira, tim anda lebih bersemangat dan produktif yang mana ? Nanti di awal bulan depan, barulah anda dan tim anda melakukan evaluasi --- dalam kerangka dan semangat belajar dari pengalaman.
Kalau anda diputusin pacar, kalau uang anda hilang, kalau investasi anda rugi, kalau anggota panitia anda belum mendapatkan perlengkapan yang diperlukan, kalau pelanggan komplain, kalau anda terjebak unpredictable traffic jam, kalau mic yang sedang dipakai mati, kalau proposal anda ditolak, kalau boss anda marah ..... masalahnya apa ?