Long time no seeARTIKEL
Dec 15, 2007 02:46 oleh Admin
Pernahkan anda datang ke suatu acara reuni SMP atau SMA atau kuliah, dimana berkumpul teman-teman yang berasal dari belasan bahkan puluhan tahun yang lalu, lantas bertemu dengan seseorang dan anda merasa tidak enak berhadapan dengannya, persis seperti belasan atau puluhan tahun yang lalu anda juga tidak enak bersama dia ? Kalau dulu anda kecewa karena cinta anda ditolak, atau anda tidak suka karena menganggap teman anda itu belagu, maka perasaan tadi muncul kembali, meskipun kadarnya sudah tidak terlalu sama dengan yang dulu. Kalau itu yang anda alami, berarti normal.
Perasaan menggambarkan apa yang ada di pikiran anda. Pikiran ibarat komputer. Image terakhir tentang teman anda lengkap dengan sekumpulan karakter, perilaku, cerita emosional, dan perasaan anda seputar teman anda itu di 'save' di pikiran bawah sadar. Kalau anda tidak pernah bertemu atau mendengar lagi berita teman anda itu, maka ketika anda retrieve lagi file orang itu di memory jangka panjang anda, maka ketika anda ingat orang itu, sekumpulan gambaran dan perasaan tentang orang itu muncul kembali. Persis seperti anda meng-klik icon di layar komputer, lalu terpanggilah seluruh tampilan dan program yang menyertainya.
Salahkah ? Oh, ini bukan soal salah atau benar, karena itu adalah cara pikiran bekerja. Bermanfaatkah ? Nah, ini pertanyaan yang tepat. Masalahnya adalah orang bisa berubah. Peta anda tentang orang itu puluhan tahun lalu kemungkinan besar tidak sama dengan orang itu yang sebenarnya sekarang. Tapi juga belum tentu tidak sama lho. Bisa sama. Kalau dulu belagu, suka pamer, meremehkan orang, sekarang mungkin rendah hati, tidak sombong, dan rajin menabung. Sebaliknya kalau dulu kelakuannya kayak ustad, bisa jadi sekarang malah bejat. Kalau sudah begini, peta anda menjadi tidak bermanfaat. Sama dengan anda menggunakan peta Jakarta 25 tahun lalu untuk menelusuri jalan-jalan Jakarta sekarang ini. Semakin cepat anda berjalan, semakin cepat kesasar karena peta yang anda gunakan sudah tidak sama dengan wilayahnya.
Itulah sebabnya saya anjurkan, ketika sebelum reuni, ada baiknya anda memvisualisasikan dalam pikiran anda (ambil waktu lima menit saja dalam keadaan rileks), anda memiliki perasaan positif kepada semua teman-teman anda, seperti bertemu teman-teman baru yang menyenangkan semua. Bayangkan bagaimana sikap, ekspresi, dan cara bicara anda bertemu dengan mereka. Bayangkan juga bagaimana menyenangkannya mereka bertemu anda. Perkara ada teman yang dulu baik sekarang belagu abis, itu urusan belakang.
Nah, yang rumit adalah ketika belakangan hari, setelah bertahun-tahun berpisah, anda baru ngeh (baca : tersadar) bahwa teman wanita anda itu menyukai anda, padahal waktu itu anda biasa saja sama dia, lalu anda tiba-tiba menyukainya dalam bayangan anda, dan ketika bertemu kembali di reuni itu perasaan anda berbunga-bunga, tapi wanita tadi sudah biasa-biasa saja sama anda .. (Tapi lebih apes lagi bahwa kesimpulan anda bahwa teman anda itu suka dengan anda hanyalah persepsi anda sendiri, bukan 'bocoran' pengakuan dia yang curhat ke teman anda yang lain ... Kata teman saya Dian, itu namanya Ge-er Akut ...***