Pincang ...ARTIKEL
Nov 13, 2007 05:55 oleh Admin
Anda pasti sudah mafhum (ini bahasa Arab, artinya : faham) kalau manusia punya empat dimensi yang harus diseimbangkan : fisik, mental (mind), sosial emosional, spiritual. Hampir semua guru kehidupan mewejangkan hal ini. Stephen R. Covey menganjurkan pembaharuan di empat bidang ini menjadi suatu kebiasaan agar menjadi manusia efektif.
Dalam konsep pelatihan yang saya kembangkan di institusi yang saya pimpin, ramuan materi, metode, dan proses pembelajaran diupayakan menyentuh ke-empat bidang ini. Ada unsur olah fisik, olah pikir, olah rasa, dan olah batin. Dari pengalaman saya, dari ke-empat bidang ini, ada kecenderungan klien saya agak membelakangkan materi yang terkait dengan spiritualitas. Buat mereka tidak berhubungan langsung dengan tercapainya target-target pekerjaan. Mereka lebih suka materi-materi yang bikin mereka dengan cepat bisa menyelesaikan tugas. Urusan 'ibadah' urusan masing-masing.
Di sini saya merasa ada yang kurang pas ketika spiritualitas diartikan ibadah thok. Tapi saya belum ingin membahas spiritualitas lebih dalam sekarang. Saya cuma ingin katakan bahwa spiritualitas bicara tentang apa yang benar dan apa yang salah - bukan dalam relativitas.
Cerdas fisik, cedas pikir, cerdas emosi, tanpa cerdas spiritual, kira-kira inilah yang terjadi ...
Ada sekelompok orang yang bekerja sangat piawai. Mereka sehat dan kuat. Penampilan juga perlente. Mereka mengembangkan metode yang sangat efektif untuk menuntaskan pekerjaan dengan cepat, aman, dan bermutu. Mereka begitu cekatan. Hasil pekerjaannya bagus-bagus. Mereka juga sangat cerdas emosi. Mereka sanggup bersabar dalam menunggu proses pekerjaan selanjutnya. Kalau terjadi kegagalan, mereka tidak marah-marah, malah dengan cepat mengambil langkah-langkah penyelamatan dan perbaikan dengan tenang. Pengalaman kegagalan mereka dijadikan pelajaran berharga. Mereka berorientasi ke depan. Mereka bekerja dengan antusias. Pemimpin mereka memperhatikan betul kesejahteraan mereka. Solidaritas di antara mereka kuat. Mereka jujur untuk berbagi keuntungan dari hasil kerja mereka. Mereka saling tolong menolong dan saling mendukung. Mereka adalah para anggota sebuah mafia kejahatan !