Siapa Yang Berubah Dulu ?ARTIKEL

Oct 29, 2007 07:36 oleh Admin

"Nggak tau nih, kalo sama 'XXX 'kimianya' nggak nyambung. Dulu sih masih lumayan bisa komunikasi, tapi sejak dia jadi pejabat jadinya dingin".

"Mungkin dia dapet informasi dari 'YYY' tentang kamu" (baca : terinduksi)
, kata istri saya

"Mungkin aja", kata saya

"Sebenernya aku juga agak kurang nyambung kimianya sama 'ZZZ'. Dia jaim sekarang. Pak 'XYZ' juga. Padahal dulu waktu Pak 'XYZ' jadi kepala bagian baik bener sama aku. Ngemong gitu. Nggak tau sejak dia jadi kepala departemen kok jadi kayak berpolitik gitu".

Perbincangan tadi terhenti karena mendadak saya seperti terprogram untuk introspeksi. The meaning of communication is the response you get. Pertama, kalau seseorang menilai, sebenarnya ia bukan menilai sebagaimana sesuatu atau seseorang itu apa adanya, tetapi sebagaimana ia adanya. Kedua, jangan-jangan perilaku mereka terhadap aku itu ya cerminan dari perilaku saya sendiri. Jangan-jangan saya yang terlalu tinggi egonya sehingga mengharapkan mereka yang harus berperilaku seperti yang saya inginkan. Jangan-jangan malah saya yang 'jaim' sehingga mereka merespon seperti itu. Buktinya, mereka juga punya 'lingkungan' yang menerima mereka seperti itu.

Naluri 'mind provocator' yang mulai terbentuk mengingatkan saya untuk menghentikan 'rekayasa' peta mental menurut program dan memory files sendiri, lantas hanya melihat faktanya dulu. Rupanya tantangannya adalah bagaimana saya bisa 'diterima' dan disambut hangat oleh mereka. Saya sendiri yang harus mengubah formula kimia sosial kepada mereka. Rasanya perlu jadi orang yang bisa masuk ke lingkungan manapun untuk bergaul. Jangan berharap orang lain berperilaku seperti apa yang kita harapkan. Itu berarti memaksakan 'peta mental' kita tentang pergaulan kepada orang-orang sekitar kita. Kalau itu kita lakukan, kebanyakan kita akan kecewa. Terima saja faktanya. Acceptance, itu kuncinya.

Kita tidak bisa meminta orang lain berperilaku sebagaimana kita inginkan, tapi kita bisa mempengaruhi perilaku mereka dengan mengubah perilaku kita sendiri. Mengubah yang berarti memperbaiki dan menyesuaikan, tanpa takut kehilangan jati diri dan karakter kita. Butuh tenaga dan keberanian keluar dari comfort zone untuk itu....