Tidak Mau BisaARTIKEL
Nov 28, 2007 03:05 oleh Admin
Kalau ada orang yang mengatakan kepada kita 'tidak bisa', jangan percaya. Mbak Atty, salah seorang staf Pak Suroto kolega saya, minta saya memberi training motivasi untuk timnya hari Senin pagi. Karena waktunya mendadak, hari itu hari Jumat, saya telanjur membuat rencana hari Senin ada dua pertemuan penting di kantor saya. Saya mengatakan tidak bisa dan minta maaf.
Hari Minggunya Pak Suroto secara langsung menelpon saya dan minta bantuan saya. Saya katakan, karena permintaannya mendadak saya tidak bisa. Atas permintaan beliau juga saya berjanji mencarikan speaker/trainer pengganti. Saya menelpon dua orang rekan saya, tapi semuanya berhalangan. Karena unit kerja kolega adalah almamater saya, dan saya punya hubungan baik dengan beliau, akhirnya saya minta pertimbangan teman-teman kantor saya. Mereka menyatakan dukungannya untuk saya memenuhi permintaan kolega saya itu. Akhirnya saya sampaikan ke Pak Suroto bersedia membantu. Hari Senin, menurut kabar, peserta pertemuan tersebut puas dengan materi saya. Sayapun puas bisa membantu Pak Suroto.
Jadi, kalau pada awalnya saya mengatakan 'tidak bisa', ternyata bukannya tidak bisa, tapi tidak MAU bisa. Buktinya akhirnya saya bisa.
Seandainya saya seorang salesperson lalu mengatakan kepada boss : "Maaf pak, saya sudah berusaha, tapi tetap tidak bisa memenuhi target". Itu sebenarnya saya bukannya tidak bisa, tapi tidak mau bisa. Kalau saya menolak ajakan atau undangan seseorang dan bilang tidak bisa karena ada acara lain, sebenarnya saya bukannya tidak bisa, tapi tidak mau bisa. Kalau mau, pasti bisa. Buktinya kalau detik itu saya tiba-tiba ambruk sakit, saya langsung minta diantarkan ke dokter. Acara lainnya jadi batal dan digantikan acara ke dokter bukan ?
Satu-satunya yang memang benar-benar tidak bisa adalah ketika saya minta kepada malaikat : "tolong kembalikan saya ke dunia dan beri kesempatan saya berbuat baik', lalu malaikat itu menjawab : "tidak bisa, anda sudah mati". ***